TPA Piyungan Ditutup, Sampah Berserakan di Bumi Mataram

Solopos.com, JOGJA — Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan selama 45 hari mulai dari 23 Juli hingga 5 September 2023. TPA Piyungan ini ditutup karena sudah penuh.

TPA Piyungan Zona A dan Zona B sudah tidak bisa menampung sampah yang selama ini dihasilkan dari Kota Jogja, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Penutupan ini pun berdampak kepada penumpukan sampah di beberapa lokasi.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Pemerintah DIY saat ini tengah mencari lahan untuk menjadi tempat penampungan sampah sementara selama masa TPA Piyungan ditutup. Namun, lokasi yang awalnya di usulkan di wilayah Cangkringan, Kabupaten Slamen, diprotes warga karena khawatir akan dampak yang ditimbulkan.

Mengenal TPA Piyungan

TPA Piyungan atau yang dikenal dengan nama Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan dibangun pada tahun 1994-1996 dan mulai beroperasi sejak tahun 1996. TPA Piyungan ini berada di Dusun Ngablak dan Watugender, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul.

TPA ini awalnya dikelola oleh Pemda DIY dan mulai tahun 2022 dikelola oleh Sekretariat Bersama (Sekber) Kartamantul berdasarkan Keputusan Gubernur No. 18 tahun 2000.

Namun, sejak 1 Januari 2015, TPA Piyungan ini diambil alih oleh Balai Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum di bawah Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral sesuai Peraturan Gubernur DIY No. 99/2014. Selanjutnya pada 2019, pengelolaan TPA Piyungan dialihkan pada Balai Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY.

Luas lahan TPA Piyungan ini mencapai 12,5 hektare yang terdiri dari 10 hektare untuk lahan landfill dan 2,5 hektare untuk sarana pendukung.

Pemda DIY menutup TPA Piyungan mulai 23 Juli hingga 5 September 2023. Alasannya, TPA Piyungan sudah penuh atau over kapasitas.

Pemda DIY saat ini sedang membangun TPA Transisi 2 yang ada di sekitar kompleks TPA Piyungan. TPA Transisi 2 baru dibuka 6 September 2023.