Soloraya
Jumat, 29 Maret 2024 - 20:18 WIB

Kisah Sukses Umbul Pelem Klaten, dari Ladang Cenil sampai Jadi Wisata Favorit

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung bermain di kolam waterboom di Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, beberapa waktu lalu. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebelum menjadi tempat wisata favorit yang banyak dikunjungi wisatawan, kawasan yang kini menjadi tempat pengembangan Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, tadinya hanyalah ladang budi daya cenil, sejenis selada air yang kerap menjadi bahan sayuran urap.

Sumber mata air alami yang disebut Umbul Pelem berada di ujung barat, tepat di bawah pohon besar. Dahulu kala, sumber air tersebut dikenal sebagai tempat keramat dan menjadi tempat orang biasa hingga kaum ningrat kungkum.

Advertisement

Kisah sukses pengelolaan potensi wisata Umbul Pelem di Desa Wunut tak terlepas dari peran kepala desa (kades) bersama perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta para pengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan tokoh masyarakat setempat.

Saat awal merencanakan pengembangan Umbul Pelem menjadi kawasan wisata air, Kades Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Iwan Sulistiya Setiyawan, harus meyakinkan warga hingga akhirnya sebagian dana desa dari pemerintah pusat disetujui untuk mengembangkan potensi wisata.

Advertisement

Saat awal merencanakan pengembangan Umbul Pelem menjadi kawasan wisata air, Kades Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Iwan Sulistiya Setiyawan, harus meyakinkan warga hingga akhirnya sebagian dana desa dari pemerintah pusat disetujui untuk mengembangkan potensi wisata.

Saat itu, sudah ada beberapa desa di sekitar Wunut yang mengembangkan wisata air dengan memanfaatkan potensi alam mereka yang kaya akan sumber mata air. Alhasil, Wunut mengusung konsep berbeda yakni waterpark dari sumber alami.

Ikhtiar pengembangan potensi itu diawali pada 2016 silam dengan memanfaatkan dana desa. Dari tahun ke tahun, sebagian dana desa digelontorkan untuk pengembangan potensi wisata. Hingga pada 2018, Umbul Pelem di Desa Wunut, Tulung, Klaten, dibuka untuk wisata dan dikelola Bumdes Sumber Kamulyan.

Advertisement

Sejumlah anak bermain di kolam waterboom di Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, beberapa waktu lalu. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Inovasi juga terus dilakukan agar pengunjung tak bosan berdatangan ke objek wisata tersebut. Dari tahun ke tahun, PAD Desa Wunut terus meningkat. Wunut yang sebelumnya masuk kategori desa tertinggal berubah menjadi desa mandiri sejak mendulang sukses mengelola potensi yang dimiliki.

Sumber Kemakmuran

Transparansi pengelolaan keuangan desa melalui Bumdes benar-benar diterapkan di Wunut. Bumdes rajin mengumumkan hasil pendapatan dan pengeluaran yang diperoleh setiap bulannya.

Advertisement

Sesuai ruhnya, hasil pengelolaan potensi wisata di Wunut yang dirintis dari dana desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Umbul Pelem di Desa Wunut, Tulung, Klaten, kini menjadi sumber mata pencaharian sebagian warga.

Tak hanya itu, pendapatan Bumdes dari pengelolaan Umbul Pelem dimanfaatkan untuk menggulirkan berbagai program peningkatan taraf hidup hingga biaya sosial bagi warga Wunut. Seperti pembiayaan premi BPJS Ketenagakerjaan, BPJS kesehatan, hingga tunjangan hari raya (THR) Lebaran untuk setiap keluarga di Desa Wunut senilai Rp400.000.

Tak berlebihan jika menyebut Umbul Pelem kini menjadi sumber kamulyan atau sumber kemakmuran bagi warga Wunut. Setiap tahun ada ratusan ribu orang yang berkunjung ke Umbul Pelem. Bahkan pada Lebaran 2023 lalu, Umbul Pelem mencatatkan jumlah pengunjung terbanyak di antara objek wisata air lain di Klaten.

Advertisement

Sedangkan dalam setahun pada 2023, Umbul Pelem mencatatkan jumlah pengunjung total 600.000 orang. “Negara menghadirkan dana desa untuk kepentingan masyarakat. Kalau desa maju, masyarakat sejahtera,” kata Iwan saat ditemui Solopos.com di kantor Desa Wunut, Kamis (28/3/2024).

Salah satu wahana kolam di kawasn wisata Umbul Pelem di Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, beberapa waktu lalu. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Tak berhenti pada pengelolaan Umbul Pelem, Desa Wunut melalui Bumdes Sumber Kamulyan berencana mengembangkan potensi lain. Tahun ini, ada pengembangan aneka wahana wisata dengan perluasan lahan di dekat Umbul Pelem.

Selain itu, ada pengembangan di kawasan Umbul Gedhe, sumber mata air lain di wilayah Wunut. Iwan berharap ada peningkatan PAD di Wunut pada tahun ini. Dia pun menargetkan pada 2025 sekitar Rp2 miliar dari pendapatan yang diperoleh kembali ke warga Wunut.

Sebagian sebagai tabungan warga dan sebagian untuk investasi. Artinya, masing-masing warga Wunut menanam modal tanpa harus merogoh kocek pribadi untuk pengembangan potensi lain yang dimiliki di Desa Wunut. Dengan cara itu, warga tak sekadar menjadi penonton, namun bisa ikut memiliki unit usaha yang dikembangkan desa melalui Bumdes.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif