Ransomware, Ancaman Baru Bisnis dan Perusahaan di Indonesia

Solopos.com, SOLO — Ransomware merupakan salah satu jenis virus malware yang menyerang perangkat dengan sistem enkripsi file. Akibatnya, data perusahaan tidak bisa dibaca oleh komputer ataupun laptop.

Virus ini dapat dihilangkan selama ada kode enkripsi. Namun, cara mendapatkan kode ini harus membayar uang tebusan terlebih dahulu.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Berdasarkan hasil survei perusahaan keamanan siber global, Fortinet, berikut data ancaman ransomware yang mengincar sejumlah perusahaan di seluruh dunia:

A. Hasil survei

– Sebanyak 78% perusahaan pernah jadi korban ransomware
– 78% perusahaan merasa siap menghadapi serangan ransomware
– 50% perusahaan global menjadi incaran kejahatan ransomware
– Wilayah terbanyak jadi korban kejahatan ransomware adalah Asia Pasifik dan Jepang
– Para pelaku ransomware meminta tebusan hingga Rp14,88 juta
– Perusahaan industri manufaktur lebih sering diincar karena mau membayar tebusan

B. Jenis industri korban ransomeware

– Manufaktur (29%)
– Teknologi (19%)
– Transportasi (12%)
– Kesehatan (11%)

C. Langkah hadapi ancaman ransomware

– 91% perusahaan naikkan anggaran keamanan
– 88% perusahaan memiliki asuransi siber
– Namun, hampir 40% perusahaan tidak menerima kompensasi sesuai yang diharapkan.

D. Teknologi yang dikenal ampuh melindungi perusahaan dari ransomwar

IoT Security, SASE, Cloud Workload Protection, NGFW, EDR, ZTNA, dan Security Email Gateway.

E. Upaya antisipasi serangan ransomware

– Selalu backup data
– Pastikan backup data di storage terpisah
– Gunakan sistem operasi orisinal dan update berkala
– Install antivirus dan update berkala
– Gunakan password yang aman dan ganti berkala