Solopos.com, SOLO — Hari Anak Nasional 23 Juli mengingatkan pada nasib anak-anak yang terinfeksi HIV/ADIS atau anak dengan HIV/AIDS (ADHA). Infeksi HIV pada anak terutama disebabkan penularan dari ibu.
Infeksi HIV pada anak terjadi akibat penularan selama masa perinatal, yaitu periode kehamilan, selama dan setelah persalinan. Penularan terhadap bayi juga bisa terjadi setelah kelahiran melalui air susu ibu (ASI).
Di negara berkembang seperti Indonesia, risiko terjadi penularan HIV dari ibu ke anak diperkirakan 21%-43%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan risiko penularan di negara maju yang bisa ditekan hingga sekitar 14%-26%.
Risiko penularan terbanyak terjadi saat persalinan 18%, di dalam kandungan 6%, dan setelah persalinan 4%. Selama persalinan bayi dapat tertular darah atau cairan vagina yang mengandung HIV melalui paparan virus yang tertelan pada jalan lahir.
Penularan HIV melalui ASI merupakan faktor penting penularan setelah persalinan dan meningkatkan risiko transmisi dua kali lipat. Beberapa faktor yang memengaruhi risiko transmisi HIV melalui ASI antara lain mastitis atau luka pada puting, luka di mulut bayi, prematuritas, dan fungsi kekebalan tubuh bayi.