Solopos.com, SOLO-Dengan harga beli yang murah, masyarakat cenderung mengikuti mode fashion terkini dengan membeli baju-baju terbaru dari industri fast fashion. Rendahnya harga yang ditawarkan para pelaku usaha fast fashion membuat masyarakat merasa tidak sayang untuk membuang pakaian lama yang masih layak pakai.
Alhasil lingkungan terus menerima sampah-sampah pakaian dalam jumlah yang tidak sedikit. Sampah pakaian dapat merusak lingkungan melalui berbagai cara mulai dari pewarna yang digunakan, bahan kain yang banyak tersisa, sampai dengan gas buang hasil produksi yang mencemari udara.
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
Kita dapat mengurangi sampah fashion dengan sejumlah cara misalnya mengurangi pembelian pakaian, membeli pakaian secondhand/thrift, menjual atau menyumbangkan pakaian yang sudah tidak dipakai, hingga memperbaiki atau mendaur ulang pakaian yang rusak.