Espospedia
Jumat, 20 Januari 2023 - 11:40 WIB

Makna & Asal Usul Kue Keranjang Khas Imlek

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Infografis Kue Keranjang. (Solopos/Candra)

Solopos.com, SOLO — Kue keranjang yang menjadi sajian khas Imlek memiliki sejarah panjang dalam dunia kuliner. Kue keranjang disebut juga dengan Nian Gao atau dalam dialek Hokkian Ti Kwe, yang wadah cetaknya berbentuk keranjang, adalah kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula serta bertekstur kenyal-lengket.

Kue keranjang menyimbolkan kesehatan, kemakmuran, dan kebahagian. Fungsi utama kue ini adalah untuk sesaji pada upacara sembahyang leluhur. Tujuh hari menjelang puncak tahun baru Imlek. Setiap makanan yang disajikan saat Imlek memiliki makna tersendiri dan dipercaya mampu membawa keberuntungan untuk kehidupan di tahun mendatang.

Advertisement

Di balik rasanya yang manis, ada sejumlah mitos terkait asal-usul kue keranjang. Dikutip dari jd.id, salah satu yang paling populer adalah legenda tentang raksasa bernama Nian. Raksasa ini menghuni gua di atas gunung di daratan China.

Nian selalu muncul ke rumah penduduk di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak, hingga penduduk agar dirinya tidak kelaparan. Tentu, hal ini membuat penduduk ketakutan.

Suatu hari, seorang pemuda bernama Gao memiliki ide untuk membuat kue dari adonan tepung dan gula. Lalu, Gao meletakkan kue tersebut di depan pintu. Hal ini bertujuan agar sang raksasa tidak memakan hasil panen, ternak, dan manusia. Untuk mengenang jasa Gao, maka kue keranjang dinamakan Nian Gao.

Advertisement

Legenda lainnya berkenaan dengan sejarah perang Cina Kuno. Cerita itu mengisahkan kue keranjang berasal dari daerah Suzhou, dan telah ada sejak sekitar 2.500 tahun silam. Kala itu China masih terpecah-pecah menjadi beberapa kerajaan, yang sewajtu-waktu perang bisa berlangsung. Suzhou adalah Ibu Kota Kerajaan Wu, yang dilindungi dengan benteng kokoh dari serangan musuh. Semua orang cemas akan kemungkinan perang, kecuali Perdana Menteri Wu Zixu.

Beberapa tahun kemudian, setelah kematian Wu Zixu, perkataannya menjadi kenyataan. Ba- nyak orang mati kelaparan karena kehabisan pasokan pangan tatkala ibukota kerajaan Wu dikepung oleh musuh.

Para pengawal kerajaan lantas teringat pesan dari Zixu untuk menggali tanah di bawah tembok benteng. Mereka terkejut ketika menemukan dinding benteng di bagian bawah dibangun dengan menggunakan bata yang dibuat dari tepung ketan dan gula.Makanan inilah yang memyelamatkan banyak nyawa dari kelaparan.

Advertisement
Infografis Kue Keranjang. (Solopos/Candra)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif