Espospedia
Senin, 27 Februari 2023 - 21:04 WIB

Cara Kerja Teknologi Modifikasi Cuaca di Langit Jawa Tengah

Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Infografis Modifikasi Cuaca (Solopos/Khoirul Tri Candra P)

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dengan menebar garam di langit Jawa Tengah selama sepekan mulai Kamis (23/2/2023) hingga Rabu (1/3/2023), guna mengantisipasi cuaca ekstrem.

TMC di dunia digunakan untuk berbagai tujuan, seperti menambah curah hujan, meningkatkan hujan salju, mengurangi hujan es, dan mengurangi kabut. Namun, di Indonesia, TMC biasanya digunakan untuk mengisi waduk, membasahi lahan gambut, memadamkan karhutla, atau mengurangi curah hujan penyebab banjir.

Advertisement

Koordinator Lapangan TMC BRIN, Djazim Syaifullah, mengatakan modifikasi cuaca dilakukan dengan menyemai garam menggunakan pesawat CASA C-212 milik Skadron Abdulrachman Saleh Malang. 

Ia mengungkapkan target-target penyemaian garam untuk modifikasi cuaca di Jateng dilakukan di laut. Pada penerbangan pertama tersebut, daerah-daerah yang ditarget berada di kawasan pantai utara (pantura) mulai dari Tegal hingga Kudus.

Pemilihan daerah pantura karena angin berasal dari barat laut sehingga awan-awan yang akan masuk ke target BRIN diantisipasi berasal dari barat laut. Djazim menjelaskan teknologi modifikasi cuaca dengan menyemai garam dilakukan untuk mempercepat terjadinya hujan utamanya di laut.

Advertisement

Dengan demikian, intensitas hujan di darat bisa dikurangi. Untuk menentukan target daerah yang akan ditabur awan, BRIN bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Infografis: Khoirul Tri Candra P

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif