SOLOPOS.COM - Infografis Modifikasi Cuaca (Solopos/Khoirul Tri Candra P)

Solopos.com, BOYOLALI Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dengan menebar garam di langit Jawa Tengah selama sepekan mulai Kamis (23/2/2023) hingga Rabu (1/3/2023), guna mengantisipasi cuaca ekstrem.

TMC di dunia digunakan untuk berbagai tujuan, seperti menambah curah hujan, meningkatkan hujan salju, mengurangi hujan es, dan mengurangi kabut. Namun, di Indonesia, TMC biasanya digunakan untuk mengisi waduk, membasahi lahan gambut, memadamkan karhutla, atau mengurangi curah hujan penyebab banjir.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Koordinator Lapangan TMC BRIN, Djazim Syaifullah, mengatakan modifikasi cuaca dilakukan dengan menyemai garam menggunakan pesawat CASA C-212 milik Skadron Abdulrachman Saleh Malang. 

Ia mengungkapkan target-target penyemaian garam untuk modifikasi cuaca di Jateng dilakukan di laut. Pada penerbangan pertama tersebut, daerah-daerah yang ditarget berada di kawasan pantai utara (pantura) mulai dari Tegal hingga Kudus.

Pemilihan daerah pantura karena angin berasal dari barat laut sehingga awan-awan yang akan masuk ke target BRIN diantisipasi berasal dari barat laut. Djazim menjelaskan teknologi modifikasi cuaca dengan menyemai garam dilakukan untuk mempercepat terjadinya hujan utamanya di laut.

Dengan demikian, intensitas hujan di darat bisa dikurangi. Untuk menentukan target daerah yang akan ditabur awan, BRIN bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Infografis Modifikasi Cuaca (Solopos/Khoirul Tri Candra P)
Infografis: Khoirul Tri Candra P
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya