SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Komnas HAM menilai selama 21 tahun reformasi, demokrasi dan HAM di Indonesia belum berjalan beriringan dan belum seimbang.

Menurut anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Amiruddin, dalam diskusi bertajuk Masa Depan Demokrasi dan HAM di Indonesia, hingga kini demokrasi di Indonesia belum membawa HAM berkembang dengan baik.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

“Selama 20 tahun reformasi, demokrasi dan HAM ini jalannya belum seimbang. Proses demokrasi yang berjalan saat ini belum bisa menjadikan HAM berkembang lebih baik. Ini bisa kita lihat dari banyak peristiwa yang belum bisa diselesaikan,” kata Amir di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019).

Ia juga mengatakan bila proses demokrasi dapat berjalan dengan baik, dampak baik tersebut juga segera berimbas pada penyelesaian persoalan HAM yang belum bisa diselesaikan. Keterkaitan antara demokrasi dan HAMmengharuskan masyarakat tetap waspada terhadap gagasan-gagasan yang antidemokrasi.

Amir menjabarkan sikap yang termasuk dalam gagasan tersebut seperti toleransi terhadap kekerasan, sikap yang membatasi kebebasan sipil, serta pembatasan kebebasan media. Begitu demokrasi macet, HAM adalah hal pertama yang akan anjlok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya